Pages

Sabtu, 27 November 2010

Langkah kecil Untuk mencegah bahaya yang besar (GLOBAL WARMING )

Global Warming Series :

  1. Blogger Indonesia Peduli Global Warming
  2. Kampanye Global Warming, Seperti Apa?
  3. Dampak Pemanasan Global terhadap Kesehatan
  4. Langkah Kecil Mencegah Bahaya Besar (Global Warming)
Melanjutkan tulisan sebelumnya mengenai “Pengaruh Pemanasan Global terhadap Kesehatan“. WHO (World Health Organization) sebagai organisasi kesehatan dunia mengangkat isu ini menjadi tema dari Hari Kesehatan Sedunia (HKS) tahun 2008, yaitu Protecting Health from Climate Change atau Melindungi Kesehatan dari Perubahan Iklim. Sebenarnya masalah kesehatan merupakan masalah ‘hilir’ dari pemanasan global (Global Warming) dan perubahan iklim (Climate Change). Hulu permasalahannya ada pada bidang lain yang lebih dulu merasakan dampaknya. Dokter dan tenaga medis lainnya menjadi ‘tukang cuci piring‘ jika hanya mengobati saja. Karena itu, yang jauh lebih penting adalah upaya adaptasi terhadap perubahan iklim yang telah terjadi dan upaya untuk mengurangi dampak buruk dengan berbagai langkah pencegahan.
Berbicara tentang langkah-langkah pencegahan, banyak yang berkomentar kalau merasa diri belum siap. Belum siap untuk menggunakan mobil hybrid, belum siap untuk tidak menggunakan AC, belum siap untuk tidak menggunakan komputer lama-lama. Padahal hal tersebut hanya beberapa dari berbagai langkah untuk mencegah pemanasan global. Masih banyak cara lainnya. Wiellyam menyebutkan 3M pada postinganku sebelumnya: Mulai dari hal kecil, Mulai dari diri sendiri dan Mulai dari sekarang.
Ada sebuah persepsi yang menurut saya agak keliru, upaya mencegah pemanasan global sering diidentikkan dengan kembali ke jaman batu. Tidak menggunakan pesawat terbang ketika berpergian, tidak menggunakan komputer, tidak menggunakan kendaraan bermotor dan masih banyak lagi tidak-tidak yang lain. Memang itu penting dalam mencegah pemanasan global, tetapi menurut saya jangan sampai upaya kita untuk peduli pemanasan global membuat kita tidak produktif dalam bekerja. Hiduplah sewajarnya. Jika memang dirasa perlu berpergian menggunakan pesawat terbang, ya gunakanlah. Jika memang perlu menggunakan komputer, ya gunakanlah. Upaya peduli bisa kita tunjukkan dari penggunaan yang ‘sewajarnya’. Jika tidak digunakan harap dimatikan.
One Small Step is a Big Leap
Beberapa bulan yang lalu ketika di Bali terjadi krisis energi listrik, PLN menghimbau untuk mematikan sebuah lampu 5 watt yang biasa dihidupkan pada malam hari antara pukul 19.00-21.00 WITA, karena pada jam-jam tersebut sedang terjadi beban puncak pemakaian listrik. Terdengar kecil kan? Hanya sebuah lampu 5 watt. Namun bila seluruh Bali mau peduli untuk mematikan lampu 5 watt yang biasa dihidupkan tersebut, maka krisis energi listrik dapat teratasi. One small step is a big leap, satu langkah kecil yang dilakukan sejak dini adalah lompatan besar di masa yang akan datang. Jangan ragu untuk berbuat hal kecil demi kebaikan di masa depan. Begitulah harapan untuk menggugah setiap orang untuk bisa ikut andil dalam usaha peduli Global Warming.
Sebagai penutup, saya melampirkan sebuah gambar ‘coret-coret’ yang diambil dari learningfundamentals.com.au. Silakan klik pada gambar untuk memperbesar tampilan. Ayo berbuat sesuatu untuk menyelamatkan bumi kita. Lets Fight Global Warming!

Rabu, 24 November 2010

mari menjaga rumah bumi kita

“Bumi, tempat yang kita sebut rumah, berada dalam masalah. Kita semua memiliki andil di dalamnya.” Inilah pesan film ini. “Selama 50 tahun terakhir, bumi yang menjadi rumah kita, berubah total. Perubahan ini mengalahkan semua perubahan yang pernah dilakukan oleh seluruh generasi sebelumnya dikumpulkan jadi satu.”
***
Tiap Jumat, di YLSA, selalu ada “training” — kadang tentang pengembangan diri, atau kerohanian atau IT, dll.. Kali ini, acara trainingnya diisi dengan menonton film yang berjudul “Home”. Bukan film “action” yang kusukai atau pun drama yang menguras air mata, tetapi sejenis film dokumenter. Mengingat keadaan hutan belantara tempat kelahiranku, aku sedikit tersentuh karena lembaga pelayanan Kristen tempatku bekerja, mengajak semua stafnya menonton film tentang lingkungan hidup. Selama ini aku lihat orang Kristen atau lembaga Kristen mengacuhkan isu lingkungan hidup dengan alasan alkitabiah: “Bumi toh hanya sementara, suatu saat akan hancur, akan ada akhir zaman.”
Memang, bumi sedang berjalan menuju kehancuran. Bumi, tempat tinggal kita tidak pernah diciptakan untuk abadi. Matahari sebagai sumber kehidupan bukanlah bulatan cahaya yang memancarkan energi abadi. Setiap hari, setiap detik, energinya berkurang. Suatu saat energi itu akan habis, dan kehidupan musnah.
Alkitab tidak pernah berkata bumi ini abadi. Tuhan tidak pernah berkata, alam semesta ini kekal. Apakah kenyataan adanya akhir zaman membuat kita membiarkan bumi hancur lebih cepat? Apa yang terjadi 50 tahun terakhir membuktikan bahwa manusia mampu melakukannya — menghancurkan rumah kita sendiri.
Kita benar-benar sudah melaksanakan ayat di Kejadian 1:28 – “Beranakcuculah dan bertambah banyak; penuhilah bumi dan taklukkanlah itu, berkuasalah atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas segala binatang yang merayap di bumi.” Ketika jumlahnya masih sedikit, manusia tidak membuat banyak kerusakan. Saat beranak cucu dan bertambah banyak, kita memenuhi dan menguasai bumi. Kota-kota besar tumbuh, bahkan padang pasir kita taklukkan. Padang tandus yang tidak memiliki persediaan air, kita sulap menjadi kota dengan mengambil cadangan air bersih dunia. Air yang menjadi sumber kehidupan pun jadi berkurang.
Aku sudah melihat dengan mata kepala sendiri apa yang diperlihatkan di film ini. Apa yang dulu bernama rimba Kalimantan sekarang seperti kepala orang botak. Membuatku teringat ketika aku masih di kelas tiga SD. Aku naik ke bukit yang berada tepat di tengah Borneo. Dari atas terlihat hamparan rimba dan seekor ular panjang membelahnya. Sesudah lulus dari SMP, aku naik lagi ke bukit yang sama, rimba itu sudah tidak ada, bahkan ular itu tidak lagi berkelok, hanya lurus! Penambang emas telah mengeruk semua kelokannya.
Narator film berkata, “It’s too late to be a pesimist.” Aku setuju. Kita harus melakukan sesuatu untuk mencegah kerusakan alam. Bila menganggap bumi sebagai rumah kita, maka kita tahu bahwa kerusakan di satu bagian akan membuat bagian yang lain ikut merasakan akibatnya. Artinya, kebakaran hutan Kalimantan tidak hanya merugikan Indonesia, Malaysia, atau Singapura, tetapi seluruh bumi. Dan saat terjadi kebakaran hutan di Melbourne, seharusnya bukan hanya orang Australia yang berduka.
“Sudah terlambat untuk menjadi pesimis, saatnya melakukan sesuatu.”
Benar, setelah menonton film ini, kami berdiskusi — Apa yang YLSA bisa lakukan untuk lingkungan hidup? YLSA punya 20 publikasi dan lebih dari 30 situs. Melaluinya, yayasan ini bisa mengajak orang lain peduli lingkungan dengan menulis artikel-artikel tentang pentingnya menjaga lingkungan hidup, memberikan informasi situs-situs yang dapat menggerakkan masyarakat untuk mencintai alam, misalnya www.globalplanet.com, dan mengajak orang lain ikut melakukan sesuatu demi menjaga bersama rumah bumi ini. Bukan hanya itu, YLSA juga bisa melakukan hal-hal praktis — stafnya bisa mengurangi pemakaian kendaraan bermotor; mengurangi pemakaian plastik; menghemat listrik, dan air. Beberapa hal-hal itu sebenarnya sudah YLSA lakukan, seperti tidak sering-sering memakai AC; mematikan komputer saat tidak dipakai; dan mengurangi pemakaian kertas (paperless office).
Saya menyukai kalimat di akhir film ini. “It’s up to us to write what happens ‘NEXT’” – tergantung kita untuk menuliskan apa yang terjadi berikutnya di bumi kita ini. Apakah kita akan melanjutkan cerita tentang dunia yang hancur sebelum waktunya? Atau kita melakukan sesuatu untuk menyelamatkan rumah kita, bumi ini?

UKS ku, Investasiku

Usaha Kesehatan Sekolah ( UKS ) bertujuan untuk meningkatkan mutu pendidikan dan prestasi belajar peserta didik dengan meningkatkan prilaku hidup bersih dan sehat dan derajat kesehatan peserta didik maupun warga belajar serta menciptakan lingkungan yang sehat, sehingga memungkinkan pertumbuhan dan perkembangan yang........ harmonis dan optimal dalam rangka pembentukan manusia Indonesia seutuhnya.
Dalam Undang – undang Sistem Pendidikan Nasional disebutkan bahwa Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa dan bertujuan untukberkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
Kesehatan merupakan prasyarat utama agar upaya pendidikan berhasil, sebaliknya pendidikan yang diperoleh akan sangat mendukung tercapainya peningkatan status kesehatan seseorang. Oleh karena itu Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) dengan titik berat pada upaya promotif dan preventif didukung oleh upaya kuratif dan rehabilitatif yang berkualitas, menjadi sangat penting dan strategis untuk mencapai derajat kesehatan yang setinggi-tingginya. Peningkatan derajat Kesehatan berarti peningkatan kwalitas pendidikan, peningkatan kwalitas pendidikan berarti meningkatnya Sumber Daya Manusia. Peningkatan Sumber Daya Manusia ( SDM ) dapat meningkatkan aset bangsa yang berarti investasi bagi bangsa ini yang pada akhirnya bangsa kita menjadi bangsa yang mandiri .
Profil Usaha Kesehatan Sekolah
SMP negeri 1 Sukodono merupakan salah satu lembaga pendidikan di kabupaten Lumajang , jumlah siswa 826 siswa , 21 rombongan belajar, 50 guru , 13 karyawan dan memiliki 21 ruang belajar dan 21 ruang penunjang pembelajaran yang salah satunya merupakan ruang UKS dengan luas 8m x 9m.
Ruang UKS cukup luas dilengkapi dengan 4 tempat tidur, timbangan badan, tinngi badan, almari obat, data – data kegiatan UKS , Poster, buku – buku administrasi serta buku penunjang dan kelengkapan Uks lainnya. Ruang UKS selalu dalam keadaan bersih dan rapi berkat adanya kader UKS yang selalu siaga. Kegiatan UKS dilaksanakan sesuai dengan Rencana Program yang sudah di buat.

Pemilihan Kader UKS
Pemilihan kader tidak sembarangan karena siswa harus memiliki persyaratan : berprestasi di kelas, berwatak pemimpin dan bertanggung jawab, bersih dan berperilaku sehat, suka menolong, serta bertempat tinggal dirumah sehat. Kader – kader tersebut dipilih oleh Tim Pelaksana UKS di sekolah . Melihat persyaratan tersebut sudah pasti Kader – kader tersebut anak – anak yang handal.
Jumlah kader UKS 10% dari jumlah siswa, sehingga di sekolah terdapat kurang lebih 84 siswa , yang tersebar di semua kelas setidaknya ada 4 siswa kader setiap kelasnya, yang bertanggungjawab untuk menyebarluaskan program UKS kepada teman – temannya, dengan perbandingan 1 kader bertanggungjawab menyebarkan ke 10 siswa yang lain.
Kader – kader tersebut mendapat pelatihan dari Dinas Kesehatan Kabupaten Lumajang juga mendapat binaan rutin dari PUSKESMAS kecamatan Sukodono. Kemampuan dari kader – kader tidak diragukan lagi.

Pelaksanaan Trias UKS
Pembinaan dan Pengembangan Usaha Kesehatan Sekolah [UKS] di Sekolah dilaksanakan melalui tiga program pokok yang meliputi
1. Pendidikan Kesehatan;
2. Pelayanan Kesehatan;
3. Pembinaan Lingkungan Kehidupan Sekolah Sehat
1. Pendidikan Kesehatan
Pendidikan Kesehatan diberikan disekolah melalui :
a. Pelajaran Pendidikan kesehatan
Pelajaran Pendidikan Kesehatan Terintregrasi pada pelajaran Pendidikan Jasmani dan Kesehatan, IPA sehingga tidak merupakan mata pelajaran yang berdiri sendiri
b. Pembinaan Perilaku Hidup Sehat
Pembinaan Perilaku Hidup bersih dan Sehat dimulai dari diri sendiri atau kebersihan perorangan, ( seperti gosok gigi yang baik dan benar, kebiasaan cuci tangan pakai sabun, kebersihan diri ) dan lingkungan ( misalnya : membuang sampah pada tempatnya, melakukan pemilahan sampah, merawat tanaman , dll ).
Dampak dari terwujudnya perilaku hidup bersih dan sehat adalah kehadiran siswa dan guru yang selalu optimal ( 99%)
c. Penyuluhan Kesehatan
Penyuluhan Kesehatan dari siswa ke siswa dilaksanakan pada kegiatan upacara atau langsung dari kelas kelas yang lain , dengan materi tumbuh kembang remaja, NAPZA, HIV / AID dan penyakit menular yang lainnya, Gizi Remaja, Kesehatan jiwa remaja , kehamilan, haid dan KRR
Pada anak usia SLTP (remaja), masalah kesehatan yang dihadapi biasanya berkaitan dengan perilaku berisiko seperti penyalahgunaan NAPZA (Narkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif lainnya), Kehamilan yang Tak Diingini, Abortus yang tidak aman, Infeksi Menular Seksual termasuk HIV/AIDS, Kesehatan reproduksi Remaja, Kecelakaan dan trauma lainnya. Penyuluhan kesehatan sangat penting dilakukan agar siswa tidak terjerumus pada hal – hal yang tidak berguna.
Disamping Penyuluhan yang berkaitan dengan masalah remaja juga dilakukan penyuluhan yang berkaitan penyakit yang banyak berkembang di masyarakat, misalnya : Mencret / Diare, Demam Berdarah serta P3K
d. Ceramah tentang kebersihan pribadi
Penampilan yang bersih, sehat , segar , ceria dapat memunculkan rasa percaya diri
Ceramah tentang kebersihan diri diberikan secara berkala melalui kegiatan upacara, diharapkan semua siswa menjadi anak yang sehat
e. Pelatihan guru UKS
Sekolah senantiasa mengikutsertakan Pelatihan guru UKS baik yang diselenggarakan ditingkat kabupaten , propinsi maupun di tingkat Pusat.
Penunjukan guru UKS secara bergilir diharapkan pemahaman pentingnya UKS bagi sekolah dan anak didik akan menyeluruh di semua guru

2. Pelayanan Kesehatan
Pelayanan Kesehatan yang dilaksanakan oleh Tim Pembina UKS dan Kader UKS meliputi : pemeriksaan kesehatan ssecara rutin di kelas misalnya rambut, kulit, kuku, telinga dan gigi , pemeriksaan berkala oleh guru dan PUSKESMAS, pembinaan kebersihan lingkungan ( misalnya pelaksanaan kerja bakti pada jam krida ,Pengelolaan sampah, kebersihan tempat cuci tangan, kamar mandi dan WC dsb ), membina kebersihan perorangan, pemeriksaan berkala / periodik 6 bulan sekali, pemeriksaan berkala 1 tahun sekali bagi guru, pemberian rujukan jika ada siswa sakit yang tidak mampu ditangani oleh kader serta alih teknologi pengetahuan kesehatan baik oleh guru maupun kader agar ketrampilan dan pengetahuan sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

3. Lingkungan Sekolah Sehat
Tidak hanya ruang UKS dan warga sekolah saja yang harus bersih dan sehat, tetapi lingkungannya harus bersih dan sehat . Oleh sebab itu perlu adanya pokja – pokja yang di pimpin oleh Kader Kesehataan Remaja. Pokja – pokja yang ada di sekolah meliputi : warung sehat yang didalam terdapat kegiatan konsultasi gizi, kebersihan kamar mandi dan WC, Kebun sekolah, Pembibitan, Pengelolaan sampah dan kompos, Perikanan, Perkebunan, Adiwiyata, Perpustakaan , Local Education Center, Laboratorium IPA, Laboratorium Komputer, Laboratorium Bahasa, Toga, Multi Media, Koperasi , sarana ibadah , sanitasi dan juga radius 500 m . Kader Kesehatan Remaja ( KKR ) dibina oleh guru Pembina dan juga oleh dinas instansi terkait secara kontinyu dan berkelanjutan. Dengan adanya KKR dari masing – masing pokja maka kebersihan lingkungan dan perawatan selalu terjaga. Sehingga perilaku hidup bersih dan sehat tersebar disemua peserta didik dan disemua tempat
Selain dilingkungan sekolah jangkauan pemasyarakatan UKS juga diharapkan meluas ke masyarakat maupun di lingkungan rumah peserta didik
Pembinaan UKS
UKS melibatkan semua pihak yang berkaitan dengan masalah kesehatan sekolah, menciptakan lingkungan sekolah yang sehat dan aman, memberikan pendidikan kesehatan di sekolah, memberikan akses terhadap pelayanan kesehatan, ada kebijakan dan upaya sekolah untuk mempromosikan kesehatan dan berperan aktif dalam meningkatkan kesehatan masyarakat. Dengan demikian UKS sudah menjadi tanggung jawab bersama baik dari Dinas Pendidikan, Dinas Kesehatan, Departemen Agama, Kepolisian, Dinas Pertanian, Dinas Perikanan , Dinas Pengairan dan dinas-dinas yang lain . Juga keterlibatan dari kelurahan kecamatan , Bupati selaku Kepala Pemerintah Daerah, PKK serta Dharmawanita
Pembinaan dari terprogram secara bergilir dan terjadwal dengan baik. Keterlibatan dinas – dinas terkait diharapkan juga memperluas jangkauan pemasyarakatan UKS.
Yang menarik pelaksanaan UKS di SMP
Pelaksanaan UKS di SLTP lebih difokuskan pada pencegahan perilaku berisiko yang biasanya sering dilakukan remaja sesuai dengan ciri dan karakteristiknya yang selalu ingin tahu, suka tantangan dan ingin coba-coba sesuatu hal yang baru serta penanganan akibatnya.
Untuk mengantisipasi hal tersebut sekolah telah memberikan perhatian khusus terhadap masalah kesehatan remaja antara lain dengan membuka “Pusat Informasi dan Konsultasi Kesehatan Reproduksi Remaja" (PIK KRR) yang secara proaktif mendorong dan meningkatkan keterlibatan dan kemandirian Siswa dalam memelihara dan meningkatkan status kesehatannya.

Usaha Kesehatan Sekolah Investasi yang sudah terbukti
UKS merupakan investasi yang sangat berharga untuk masa depan bangsa.Dalam jangka pendek investasi ini paling tidak sudah dapat dirasakan hasilnya oleh keluarga besar SMP Negeri 1 Sukodono, terbukti dari keberhasilan SMP Negeri 1 Sukodono :
1. Prestasi akademik : Olimpiade Sains dan matematika dari tingkat kabupaten , propinsi dan nasional
2. Prestasi Non Akademik : di bidang Olah raga dan seni Juara dari tingkat kabupaten, propinsi dan nasional
3. Juara 2 LLSS tingkat Propinsi Jawa Timur
4. Juara 2 Lomba Perpustakaan Tingkat Propinsi Jawa Timur
5. Sebagai Sekolah Model Adiwiyata tingkat nasional
6. Sebagai Sekolah Pendukung Adipura
7. Sebagai Sekolah Pendukung Lomba kabupaten sehat sebagai juara pertama, dll

UKS mempunyai sasaran utama yaitu peserta didik yang jumlahnya sangat besar besar, juga merupakan sasaran yang mudah dicapai karena terorganisir dengan baik dan sangat cepat menerima informasi dalam pembentukan perilaku hidup bersih dan sehat. Oleh karena itu, UKS merupakan wadah atau kendaraan yang telah digunakan oleh berbagai program kesehatan Termasuk oleh tim Penggerak PKK kabupaten dalam programnya Lingkungan Sekolah Sehat ( LSS ) , kesehatan ibu dan anak, gizi, pemberantasan penyakit menular (P2M), Pelaksana Pemantauan Jentik nyamuk (DBD), Kesehatan Lingkungan, Pengobatan, Promosi Kesehatan dan lain-lain untuk mempercepat pencapaian tujuan peningkatan derajat kesehatan masyarak at
Dengan membudayanya perilaku hidup sehat tersebut diharapkan menjadi daya dorong bagi peningkatan derajat kesehatan masyarakat Indonesia secara menyeluruh. Oleh karena itu Pemerintah menaruh perhatian sekaligus harapan terhadap suksesnya pelaksanaan program UKS antara lain diwujudkan dalam bentuk dukungan dana APBD Provinsi, demikian pula dengan Kabupaten/Kota juga memberikan dukungan dana dari masing-masing APBD-nya. Selain itu pihak sekolah juga memberikan dukungan dana melalui APBD Sekolah yang bersangkutan.
Tidak hanya pemerintah daerah dan pusat saja yang melirik UKS, badan dunia UNESCO juga menaruh perhatian Melalui UKS diharapkan lingkungan sekolah sebagi arena perubahan dan inklusi, dengan para guru dan kepala sekolah sebagai orang-orang yang memainkan peran utama dalam pencegahan HIV/AIDS. Memasukkan mereka yang terkucilkan/dikeluarkan dan menjaga agar generasi muda kuat dan sehat

Peserta didik sebagai aset bangsa
Dalam Undang-undang tentang Sistem Pendidikan Nasional di Indonesia telah digariskan bahwa pembangunan kualitas sumber daya manusia diarahkan pada pengembangan manusia Indonesia seutuhnya yaitu manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan keterampilan, kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap dan mandiri, serta rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan. Sebagai salah satu kerangka dari pengembangan SDM, hal yang menyangkut kesehatan baik kesehatan jasmani, mental, dan sosial sangat mempengaruhi terwujudnya manusia Indonesia seutuhnya. Sumber daya manusia yang berkualitas, baik secara fisik, mental maupun sosial, serta mempunyai produktivitas yang optimal, adalah salah satu modal yang berharga bagi pembangunan Nasional.
Dalam mewujudkan sumberdaya manusia yang berkualitas tersebut, maka upaya-upaya pemeliharaan dan peningkatan kesehatan perlu dilakukan sejak dini (sejak usia sekolah), khususnya guna menanamkan kebiasaan hidup bersih dan sehat pada anak. Oleh sebab itu, peserta didik sebagai aset bangsa perlu diberikan pengetahuan kesehatan yang cukup melalui Trias UKS, dengan pendidikan kesehatan baik secara intra maupun ekstra kurikuler agar tingkat pengetahuan kesehatan peserta didik bertambah.
Peningkatan perhatian kesehatan anak usia sekolah ini diharapkan dapat menciptakan peserta didik yang sehat, cerdas dan berprestasi, Dengan demikian tujuan pendidikan nasional dapat tercapai. Semoga kedepan bangsa kita menjadi bangsa yang cerdas, bermartabat, beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

Penutup
.UKS melibatkan semua pihak yang berkaitan dengan masalah kesehatan sekolah, menciptakan lingkungan sekolah yang sehat dan aman, memberikan pendidikan kesehatan di sekolah, memberikan akses terhadap pelayanan kesehatan, serta memberikan pembinaan lingkungan kehidupan sekolah sehat dalam upaya sekolah untuk mempromosikan kesehatan dan berperan aktif dalam meningkatkan kesehatan masyarakat. Dengan demikian UKS merupakan prasyarat utama agar upaya pendidikan di sekolah berhasil. Sebaliknya pendidikan yang diperoleh akan sangat mendukung tercapainya peningkatan status kesehatan seseorang. Dampak positif dari pelaksanaan UKS adalah terciptanya anak – anak yang sehat , berilmu, cakap, kreatif dan mandiri yang semuanya merupakan investasi untuk tercapainya tujuan pendidikan nasional. Dengan tercapaianya tujuan nasional maka masa depan bangsa akan dipenuhi oleh generasi muda sebagai aset bangsa yang mampu mengangkat peradapan bangsa dan menjadikan bangsa Indonesia menjadi bangsa yang bermartabat.
Untuk mempercepat Pencapaian Tujuan Pendidikan Nasional diharapkan semua lembaga pendidikan melaksanakan program UKS dan semua pihak peduli dan aktif dalam membantu pelaksanaan program UKS di sekolah

pentingnya pohon bagi kehidupan kita

Pernahkah anda berpikir tentang pentingnya pohon? Pohon yang terkadang kita sia-siakan, padahal pohon sangatlah penting bagi kehidupan kita. Dari mulai sebagai “penghisap” air hujan, dan penghasil “oksigen”. Sadarkah kita, karena adanya pohon, kita bisa terus hidup di dunia ini?
Semua orang tentu sudah tahu tentang pentingnya pohon? Tetapi mengapa perilaku buruk mereka belum berubah untuk belajar menghargai bumi beserta isinya, terutama pohon? Mengapa baru sekarang mereka menyadari perilaku buruk mereka terhadap pohon? Itulah sifat manusia, senang untuk merusak alam. Banyak pohon ditebangi untuk dijual dan dijadikan lahan mata pencaharian, sementara penghijauannya lupa dilakukan.
Di Indonesia, sudah banyak sekali wilayah hutan habis ditebang. Mungkin bila kita dengar dari orang tua yang dahulu tinggal di daerah seperti Kalimantan ataupun Sumatera, wilayah-wilayah masih banyak hutan-hutan hijau tempat berbagai macam hewan tinggal. Tetapi sekarang, mungkin wilayah-wilayah tersebut sudah habis ditebang ataupun dibakar oleh para penebang liar. Hal hal itu menyebabkan rawan bencana seperti banjir ataupun longsor.
Sebenarnya, Pemerintah, dalam hal ini departemen kehutanan sudah membuat undang-undang tentang dilarangnya penebangan atau pembakaran hutan secara liar, tetapi tetap saja masih saja ada penebang liar yang nakal, yang melangar peraturan yang dibuat oleh Pemerintah itu.
Dampak-dampak dari perbuatan buruk ini pun dapat kita rasakan di hidup kita. Contoh yang paling mudah ialah makin panasnya bumi ataupun pergantian cuaca yang bisa dibilang “ekstrim”. Adapun dampak lain seperti makin banyaknya bencana alam di Indonesia seperti banjir dan tanah longsor.
Oleh karena itu, kita bisa mencegah semua hal di atas dengan menanam pohon. Semakin banyak pohon yang kita tanam, semakin banyak pula nyawa makhluk hidup yang kita selamatkan. Pemerintah saja sudah membuat berbagai macam program untuk melakukan penghijauan agar bumi kita selamat, lalu mengapa kita juga tidak berusaha menanam pohon?
Mari kita menanam pohon di halaman rumah masing-masing dan lakukan gerakan penghijauan di lingkungan kita sendiri, agar kehidupan lingkungan terlihat asri dengan banyaknya pohon di sekitar kita. Mari kita melakukan gerakan penghijauan di lingkungan kita masing-masing, dan menyadari akan pentingnya pohon bagi kehidupan manusia.


Salam Blogger Persahabatan




Ojiii

pentingnya menjaga kebersihan lingkungan

Kebersihan adalah keadaan bebas dari kotoran, termasuk di antaranya, debu, sampah, dan bau. Di Indonesia, masalah kebersihan selalu menjadi polemik yang berkembang. Kasus-kasus yang menyangkut masalah kebersihan setiap tahunnya selalu meningkat.

Masalah kebersihan yang tidak kondusif dikarenakan masyarakat selalu tidak sadar akah hal kebersihan. Tempat pembuangan kotoran tidak dipergunakan dan dirawat dengan baik. Akibatnya masalah diare, penyakit kulit, penyakit usus, penyakit pernafasan dan penyakit lain yang disebabkan air dan udara sering menyerang golongan keluarga ekonomi lemah. Berbagai upaya pengembangan kesehatan anak secara umum pun menjadi terhambat. Fakta ini terjadi khususnya di daerah bekas bencana alam di Aceh, Jawa Tengah dan Sumatra Utara.
Di samping akses air bersih yang kurang baik, kondisi kebersihan air dan lingkungan diperparah oleh kegagalan penyuluhan bagi masyarakat kelas bawah dan mereka yang tinggal di daerah kumuh untuk berperilaku bersih. Bahkan penyediaan air minum yang bersih pun belum secara serius dijadikan prioritas pembangunan di Indonesia terutama di daerah.
Menjaga kebersihan dapat ditempuh dangan cara: mencuci tangan, mencuci alat makan, mencuci kaki, dan membersihkan lingkungan tempat tinggal dari kotoran dan sampah. Dengan menjaga kebersihan, lingkungan kita akan menjadi lebih sehat dan kita akan lebih nyaman untuk berkarya.
Pemerintah dan masyarakat diharapkan mampu untuk bekerja sama dalam hal menjaga kebersihan lingkungan. Pemerintah sebagai aparat negara selama ini sudah berperan dalam menjaga kebersihan dengan diterbitkannya Perda-Perda kebersihan lingkungan, antara lain Perda DKI. Jakarta No.5 Tahun 1988. Selain itu, pemerintah pun sudah melakukan berbagai upaya dalam menjaga kebersihan melalui Dinas Kebersihannya walaupun dapat dinilai belum maksimal.
Jika pemerintah melaksanakan tugas dengan baik dalam menjaga kebersihan dan masyarakat ikut memelihara kebersihan lingkungannya, alangkah indahnya kondisi lingkungan tempat kita melaksanakan aktivitas sehari-hari. Oleh karena itu, kita harus memulai dari hal terkecil dan harus mulai dari lingkungan terdekat dalam upaya menjaga kelestarian lingkungan.