Pages

Selasa, 28 Desember 2010

PMR SMALA SuperPower

Alhamdulillah, PMR tahun ini, yang merupakan Anggota PMR pertama di smala akan mengadakan acara kemah bareng sahabat-sahabat sekolah menengah atas di Balikpapan. SMA 1, SMA 3, SMA4, SMA 5, dan seluruh SMA se Balikpapan, Kami berharap setiap sekolah dapat menghadiri acara yang kami adakan.... sehubungan juga untuk mengisi liburan siswa, serta menyambut semangat baru di tahun 2011 ini... untuk panitia PMR, Semangat terus ya.. percaya bahwa kita bakal mnjadi "THE BEST FROM THE BEST".. jangan mau kalah dong ma "OSIS"...hehe... buat ade2 ku tahun depan., buat lagi acara seperti ini yaa.. GO DIAMOND !!

Jumat, 10 Desember 2010

Peduli lingkungan dan empati sosial


.
Kisah-kisah seputar pohon yang sudah saya utarakan disini dan disitu, ternyata sejalan dengan sebuah program menarik yang digagas dan dilaksanakan oleh PT Djarum : Trees for Life. Sebuah program yang merupakan bagian dari kegiatan CSR (Corporate Social Responsibility) perusahaan rokok terkemuka tersebut sebagai bentuk dari tanggung jawab sosial serta empati konstruktif perusahaan terhadap masyarakat dan lingkungan.
Yang menarik adalah, sejak tahun 1979, perusahaan ini telah mendedikasikan diri untuk melestarikan lingkungan demi hidup yang berkualitas dengan program Djarum Bhakti Lingkungan. Kota Kudus adalah langkah awal dari program ini. Ribuan jenis tanaman peneduh ditanam.
Selain itu, dibawah payung Djarum Bakti Lingkungan telah melakukan aksi pelestarian lereng Gunung Muria dengan tanaman peneduh maupun pohon bernilai ekonomi, sehingga mampu mempertahankan kawasan penting resapan air kota Kudus. Selain itu sejak tahun 2008 Djarum BaktiLingkungan bekerja sama dengan Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kanwil Jawa Tengah, turut serta dalam program pelestarian Daerah Aliran Sungai (DAS) Bengawan Solo dengan komitmen 700.000pohon.
Luna Maya menanam pohon dalam rangka program Djarum Bakti 
Lingkungan, Trees for Life, di Demak (18/4)
Luna Maya melakukan penanaman pohon Trembesi pada program Trees for Life Djarum Bakti Lingkungan di Demak (18/4), Sumber foto: Situs Trees for Life PT Djarum
Sebagaimana diungkap pada  siaram persnya, Dalam rangka Hari Ulang Tahun PT. Djarum ke-59, pada tanggal 18 April 2010 lalu, sebanyak 400 karyawanDjarum di Kudus bersama Luna Maya, artis pemerhati lingkungan, menanam Pohon Trembesi sepanjang1,2 km di Demak, Jawa Tengah. Kegiatan ini merupakan program lanjutan Djarum Trees For Life, dar i Corporate Social Responsibility Bakti Lingkungan PT Djarum yang merencanakan 2.767 Pohon Trembesi sepanjang jalan Turus Semarang-Kudus Jawa Tengah.Serius dan konsisten untuk melakukan pelestarian lingkungan adalah semangat Djarum Trees For Lifeyang ingin ditularkan kepada seluruh pihak dan masyarakat luas. Berawal dari penanaman PohonTrembesi bersama Gubernur beserta Muspida Jawa Tengah, kemudian diikuti beberapa minggu lalupenanaman bersama artis Nugie dan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) lingkungan
“Saya melihat sepanjang jalan Demak ini merupakan jalan yang sering dilewati oleh banyak kendaraan,mulai dari kendaraan pribadi hingga truk. Oleh sebab itu, penanaman Pohon Trembesi sangat cocok ditanam di area ini karena dapat menyerap banyak CO2 dan emisi karbon lainnya, sehingga kedepannyajalan ini bisa menjadi jalan yang teduh dan hijau. Saya berharap Pohon Trembesi yang kami tanam saatini dapat tumbuh maksimal dan tentunya dirawat oleh masyarakat luas. Mari tanam dan rawat PohonTrembesi” ajak Luna.
Komitmen perusahaan juga tak berhenti pada kegiatan-kegiatan insidental tertentu belaka. Bahkan, Bibit Pohon Trembesi yang digunakan dalam rangkaian program Penanaman 2.767 Pohon Trembesi disepanjang turus jalan Semarang-Demak ini berasal dari Pusat Pembibitan Tanaman (PPT) PT. Djarum.
“Saat ini PPT tengah melakukan budi daya pembibitan Pohon Trembesi yang total berjumlah 300 ribuan.Rencananya, pembibitan tersebut untuk memenuhi program Djarum Trees For Life” ujar Yunan Adityadari Pusat Pembibitan Tanaman PT Djarum.
Untuk menjaga kesinambungan kegiatannya, salah satu dukungan PT. Djarum adalah dengan mendirikan pusatpembibitan aneka tanaman yang dikelola secara intensif. Diharapkan dengan upaya pembibitan aneka tanaman ini, PT. Djarum dapat turut menjadi bagian dari usaha dalam mempertahankan dan melestarikan tanaman-tanaman langka agar terjaga dari kepunahan.Hingga saat ini, PPT telah memilikitotal sekitar 100 ribuan jenis bibit tanaman, termasuk di dalamnya tanaman langka seperti Kepel, Sawit,Nogosari, buah Kawista dan Pohon Botol dari Afrika.
“It is true that economic and social objectives have long been seen as distinct and often competing. Butthis is a false dichotomy…Companies do not function in isolation from the society around them. In fact,their ability to compete depends heavily on the circumstances of locations where they operate.”, Demikian ungkapan Michael E. Porter dan Mark R. Kramer dalam tulisannya di “The Competitive Advantage of Corporate Phiilantropy”, pada Harvard Business Review, December 2002, halaman 5.  Pernyataan diatas menemukan makna tersendiri bila dihubungkan dengan aktifitas yang dilaksanakan PT Djarum Kudus lewat program Djarum Bakti Lingkungan, Trees for Life ini.
Implementasi atas konsep triple bottom line (profit,planet, people) dalam “mainstream” etika bisnis yang digagas John Elkington, memperoleh bentuknya lewat kegiatan ini. Perusahaan diharapkan tidak hanya mengejar profit belaka tetapi juga menunjukkan kepedulian besar bagi lingkungan dan masyarakat sekitar tempat perusahaan bersangkutan beroperasi. Dengan program CSR ini tidak hanya merupakan investasi jangka panjang yang berguna untuk meminimalisasi risiko sosial, juga berfungsi sebagai sarana meningkatkan citra perusahaan di mata publik. Intinya, CSR adalah operasi bisnis yang berkomitmen tidak hanya untuk meningkatkan keuntungan perusahaan secara finansial, melainkan pula untuk pembangunan sosial-ekonomi kawasan secara holistik, melembaga dan berkelanjutan.
Saya ikut menyatakan salut dan mengacungkan jempol tinggi-tinggi bagi upaya-upaya konstruktif yang telah dilakukan sejumlah korporasi besar, termasuk PT Djarum Kudus, melalui program CSR-nya yang sudah menunjukkan komitmen dan kepedulian tinggi menjaga kelestarian lingkungan dengan kegiatan Trees For Life. Ini sebentuk empati sosial nyata untuk menghindari nestapa kemanusiaan akibat kerusakan lingkungan.
Saya tertarik pada pendapat Elkington (1998) dalam bukunya Canibals With Forks: The Triple Bottom Line in 21st Century Business (seperti yang saya kutip dari makalah Bapak Edi Suharto PhD Ketua Program Pascasarjana Spesialis Pekerjaan Sosial, Sekolah Tinggi Kesejahteraan Sosial (STKS) Bandung yang disampaikan pada Seminar Dua Hari CSR (Corporate Social Responsibility): Strategy, Management and Leadership, Intipesan, Hotel Aryaduta Jakarta 13-14 February 2008)  yang mengelompokkan perusahaan yang peduli dan tidak peduli terhadap CSR berdasarkan analogi serangga.
Perusahaan kategori pertama laksana ulat, yang memiliki model bisnis rakus dan tidak pedulipada lingkungan sekelilingnya. Kategori kedua adalah perusahaan yang mirip belalang, modelbisnis yang juga eksploitatif dan degeneratif. Kategori kedua ini mungkin saja sudah mulai mempraktikan CSR. Tetapi, CSR tidak dilakukan dengan sepenuh hati. CSR di perusahaan ini hanyalah ”Celana Dalam” untuk menutupi ”aurat” perusahaan agar terhindar dari tekanan masyarakat atau LSM.
Perusahaan kupu-kupu adalah kategori ketiga. Korporasi seperti ini punya komitmen kuat menjalankan CSR. Bagi perusahaan ini CSR adalah investasi, bukan basa-basi. Kategori terakhir adalah korporasi lebah. Perusahaan seperti ini punya sifat regeneratif atau menumbuhkan. Perusahaan ideal ini menerapkan etika bisnis dan menjalankan good CSR.
Saya yakin model CSR yang dikembangkan oleh PT Djarum Kudus adalah jenis korporasi ideal yang dengan teguh memegang konsistensi empati sosialnya lewat program Trees for Life dimana disaat yang sama ikut memelihara kelanjutan program yang sudah dicanangkan tersebut dengan kegiatan pendukung seperti menyiapkan bibit-bibit tanaman unggulan lewat Pusat Pembibitan  Tanaman yang dimilikinya.
Mari kita dukung segala ikhtiar-ikhtiar positif ini demi masa depan kehidupan yang lebih baik

Sabtu, 04 Desember 2010

sterofom berbahaya??

sumber: Om Google

Proses Pembuatan Styrofoam Mencemari Lingkungan
EPA (Enviromental Protection Agency) mengkategorikan proses pembuatan styrofoam sebagai penghasil limbah berbahaya ke-5 terbesar di dunia.

Styrofoam Tidak Ramah Lingkungan
Styrofoam sulit diurai secara biologi dan sulit didaur ulang. Setidaknya dibutuhkan 1000 tahun lamanya agar bumi bisa mendaur styrofoam di tanah.

Styrofoam mengandung Dioctyl Phtalate (DOP)
Adalag yang menyimpan zat Benzena, suatu larutan kimia yang sulit dilumat oleh sistem pencernaan, bila menumpuk dan berbalut lemak, inilah yang bisa memicu munculnya penyakit kanker.

Lembaga dunia seperti World Health Organization's International Agency for Research on Cancer mengkategorikan Styrofoam sebagai bahan carsinogen (bahan penyebab kanker).

Kamis, 02 Desember 2010

Hari Aids Sedunia

Berbicara mengenai HIV dan AIDS kita pun harus mengetahui tentang penyakit yang bisa membunuh seluruh lapisan masyarakat ini, tanpa memandang umur, gender dan status social. Apakah HIV itu ? HIV berarti Human Immunodeficiency Virus. HIV hanya menular manusia. HIV menyerang sistem kekebalan tubuh yang melindungi tubuh terhadap infeksi. Kebanyakan orang yang terinfeksi HIV tidak mengetahui bahwa dirinya telah terinfeksi. Segera setelah terinfeksi, beberapa orang mengalami gejala yang mirip gejala flu selama beberapa minggu. Selain itu tidak ada tanda infeksi HIV. Tetapi, virus tetap ada di tubuh dan dapat menularkan orang lain.
Sedangkan AIDS berarti Acquired Immune Deficiency Syndrome. Mendapatkan infeksi HIV menyebabkan sistem kekebalan akan semakin lemah. Keadaan ini akan membuat orang mudah diserang beberapa jenis penyakit (sindrom) yang kemungkinan tidak mempengaruhi orang dengan sistem kekebalan tubuh yang sehat. Penyakit tersebut disebut sebagai infeksi oportunistik.
Penyakit yang tidak memandang umur, lapisan masyarakat dan gender ini sudah menjadi hal utama yang harus diberikan kepedulian ekstra. Berdasarkan data yang ada, kini pengidap HIV dan AIDS tercatat sebanyak 14.628 kasus. Sebagian pengidap penyakit ini berumur 20 -29 tahun dan juga menyerang anak berusia dibawah 15 tahun. Terlalu muda untuk generasi yang masih mempunyai jalan yang panjang dan juga masa depan yang lebih baik.
Karena hal ini dunia menetapkan 1 Desember menjadi Hari AIDS Sedunia. Diharapkan dengan adanya Hari AIDS Sedunia, masyarakat lebih bisa peduli akan bahaya AIDS dan mengetahui bagaimana penanggulangan dan juga pencegahan penyakit ini. Berbagai upaya sudah dilakukan dari berbagai sector, baik dari Lembaga pemerintah, LSM, Swasta maupun kelompok masyarakat peduli AIDS. Untuk keterangan lebih lanjut bisa klik di www.aidsindonesia.or.id atau www.spiritia.or.id (Marika/Adri Ponsen)