Pages

Selasa, 29 Maret 2011

TRI BAKTI PMR

TRI BAKTI PMR
1. Mengabdi pada masyarakat
2. Mempertinggi mutu kebersihan, kesehatan dan keterampilan.
3. Mempererat tali persatuan Nasional dan Internasional.

7 Prinsip Dasar Palang Merah Internasional dan Bulan Sabit Merah Internasional
Kemanusiaan
Gerakan Palang Merah dan Bulan sabit Merah Internasional didirikan berdasarkan keinginan memberi pertolongan tanpa membedakan korban yang terluka di dalam pertempuran, mencegah dan mengatasi penderitaan sesama manusia. Palang Merah menumbuhkan saling pengertian, persahabatan, kerjasama dan perdamaian abadi bagi sesama manusia.
Kesamaan
Gerakan ini tidak membuat perbedaan atas dasar kebangsaan, kesukuan, agama atau pandangan politik. Tujuannya semata-mata mengurangi penderitaan manusia sesuai dengan kebutuhannya dan medahulukan keadaan yang paling parah.
Kenetralan
Agar senantiasa mendapat kepercayaan dari semua pihak, gerakan ini tidak boleh memihak atau melibatkan diri dalam pertentangan politik, kesukuan, agama atau ideologi.
Kemandirian
Gerakan ini bersifat mandiri. Perhimpunan nasional disamping membantu Pemerintahnya dalam bidang kemanusiaan, juga harus mentaati peraturan negaranya, harus selalu menjaga otonominya sehingga dapat bertindak sejalan dengan prinsip-prinsip gerakan ini.
Kesukarelaan
Gerakan ini adalah gerakan pemberi bantuan sukarela, yang tidak didasari oleh keinginan untuk mencari keuntungan apa pun.
Kesatuan
Di dalam suatu negara hanya ada satu perhimpunan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah yang terbuka untuk semua orang dan melaksanakan tugas kemanusiaan di seluruh wilayah.
Kesemestaan
Gerakan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah Internasional adalah bersifat semesta. Setiap Perhimpunan Nasional mempunyai hak dan tanggung jawab yang sama dalam menolong sesama manusia

Kamis, 24 Maret 2011

2013, Ruang hijau Bandung 16%

BANDUNG, (PR).-
Pemerintah Kota Bandung belum dapat memenuhi amanat UU No.26/2007 mengenai
Tata Ruang yang mewajibkan setiap daerah menyediakan 30 persen ruang terbuka
hijau (RTH) dari total luas wilayah. Bahkan hingga 2013, luas RTH di Kota
Bandung diperkirakan baru mencapai 16 persen.

Hal itu diakui Wali Kota Bandung Dada Rosada, seusai membuka seminar
"Strategi Pengelolaan RTH di Kota Bandung", di Auditorium Mas Suharto Wahana
Bhakti Pos, Jln. Banda, Kota Bandung, Kamis (19/11). Dada mengatakan,
mengacu pada ketentuan perundangan tersebut, Pemkot Bandung wajib untuk
menyediakan lahan seluas 5.018,7 hektare yang difungsikan sebagai RTH.

Sementara itu, berdasarkan data yang dimiliki pemkot, luas RTH di Kota
Bandung hingga 2009 baru mencapai 1.484,24 hektare dengan total populasi
pohon 1.156.057 batang. Luas tersebut baru 8,87 persen dari total luas Kota
Bandung 16.729 hektare.

Kemajuan

Dada mengklaim, kondisi RTH saat ini adalah satu kemajuan di Kota Bandung.
Pasalnya, sebelum dirinya menjabat sebagai wali kota, luas RTH di Kota
Bandung masih di bawah dua persen. Komposisi 8,87 persen RTH saat ini adalah
suatu kemajuan.

Kendati demikian, kata dia, komposisi saat ini masih jauh dari ideal dari
ketentuan 30 persen RTH. "Kami menetapkan paling tidak sampai 2013, jumlah
persentase RTH yang dapat terpenuhi hanya dua kali lipat dari kondisi
existing saat ini. Jadi, target kita hanya 16 persen meskipun upaya yang
dilakukan mengarah ke 30 persen," ujarnya. Dada mengungkapkan pula, untuk
mencapai target RTH 16 persen, bukanlah pekerjaan mudah.

Kepala Dinas Pertamanan (Distam) Kota Bandung Yogi Supardjo menambahkan,
untuk meningkatkan pemeliharaan kualitas RTH di Kota Bandung, pemkot
melakukan beberapa tahapan kebijakan, antara lain meningkatkan pemeliharaan
kualitas RTH.